Pemkab Sigi Tegaskan Komitmen Regenerasi Pengrajin Kain Kulit Kayu Kulawi
Pemerintah Kabupaten Sigi terus berupaya menjaga dan melestarikan kain kulit kayu khas dari Mataue, Kulawi, Sulawesi Tengah. Bupati Sigi, Mohamad Irwan, menegaskan komitmen ini saat menghadiri Festival Kulawi pada Jumat, 10 Januari 2024.
Dalam kunjungannya ke stan pengrajin kain kulit kayu, Bupati Mohamad Irwan menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya ini melalui pelatihan dan regenerasi pengrajin.
“Sebelum gempa 2018, kami telah bekerja sama dengan Disperindag untuk mendukung pengrajin kain kulit kayu. Namun, program ini sempat terhenti pasca-gempa,” ujar Mohamad Irwan.
Bupati Mohamad Irwan mengusulkan konsep rumah produksi kepada bupati terpilih sebagai upaya melibatkan generasi muda dalam melanjutkan tradisi ini.
“Kami ingin anak-anak muda ikut terlibat agar warisan ini tetap hidup. Saya berharap program ini dapat dilanjutkan oleh bupati berikutnya,” tambah Mohamad Irwan.
Bupati Sigi terpilih, Moh Rizal Intjenae, berjanji akan melanjutkan dukungan terhadap para pengrajin kain kulit kayu. Dia menegaskan bahwa regenerasi pengrajin adalah langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan tradisi ini.
“Saya akan melanjutkan upaya ini dengan merealisasikan konsep rumah produksi yang telah diusulkan,” kata Moh Rizal Intjenae.
Ia menyadari bahwa sebagian besar pengrajin kain kulit kayu saat ini sudah lanjut usia, sehingga regenerasi menjadi sangat penting.
“Kain kulit kayu adalah kebanggaan masyarakat Kulawi dan Sigi. Kita harus memastikan tradisi ini diteruskan oleh generasi muda,” tambahnya.
Moh Rizal juga melihat potensi ekonomi yang besar dari kain kulit kayu ini. Ia optimis produk tersebut bisa menarik minat pasar di luar Sulawesi.
“Kain kulit kayu ini mencerminkan kehidupan masyarakat masa lalu dan memiliki daya tarik tersendiri, termasuk untuk pasar luar,” jelas Moh Rizal.
Ia berharap pengembangan kain kulit kayu sebagai ikon Kabupaten Sigi dapat mendorong pertumbuhan UMKM lokal dan menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat Sigi.
“Dengan langkah-langkah ini, kain kulit kayu akan menjadi kebanggaan dan sumber pendapatan bagi masyarakat Sigi,” tutup Moh Rizal.
